Apakah Bayi Sariawan Tidak Mau Menyusu?

By | November 7, 2023

Bayi Anda mungkin enggan untuk menyusu karena rasa sakit pada mulutnya. Frekuensi menyusunya pun mungkin menjadi lebih sedikit. Akan tetapi, ia tetap membutuhkan ASI sebagai makanan utamanya untuk menghindari imun anak menurun. Untuk itu, jika bayi Anda mengalami sariawan, sebaiknya segera diobati.

Bayi sariawan adalah kondisi umum yang terjadi pada bayi. Sariawan, atau yang juga dikenal dengan stomatitis, adalah peradangan pada mulut yang ditandai dengan luka kecil yang muncul di gusi, bibir, lidah, atau langit-langit mulut. Sariawan pada bayi dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, terutama saat bayi mencoba untuk menyusu atau makan.

Bayi yang mengalami sariawan mungkin enggan untuk menyusu. Rasa sakit pada mulutnya membuatnya sulit untuk menyusu dengan nyaman. Selain itu, luka di mulut juga dapat membuat bayi merasa tidak nyaman saat menghisap, sehingga membuatnya mengurangi frekuensi dan durasi menyusu.

Penyebab Sariawan pada Bayi

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan sariawan pada bayi. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Trauma mekanis: Pada beberapa kasus, sariawan pada bayi dapat disebabkan oleh trauma mekanis, misalnya saat bayi menggigit atau mengunyah benda yang keras atau tajam.
  • Infeksi virus atau jamur: Beberapa infeksi virus atau jamur, seperti infeksi herpes atau infeksi ragi, juga dapat menyebabkan sariawan pada bayi.
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh: Bayi yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap sariawan.
  • Gangguan hormonal: Perubahan hormonal dalam tubuh bayi juga dapat menjadi faktor penyebab sariawan.
  • Faktor genetik: Beberapa bayi mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami sariawan.

Gejala Sariawan pada Bayi

Bayi yang mengalami sariawan dapat menunjukkan beberapa gejala berikut:

  • Luka kecil berwarna putih atau kuning pada gusi, bibir, lidah, atau langit-langit mulut.
  • Sulit untuk menyusu atau makan.
  • Bayi terlihat rewel dan tidak nyaman.
  • Nafsu makan menurun.
  • Bayi lebih sering mengeluarkan air liur dari biasanya.

Apakah Bayi Sariawan Tidak Mau Menyusu?

Salah satu dampak sariawan pada bayi adalah penurunan nafsu makan atau ketidaknyamanan saat menyusui. Rasa sakit pada mulutnya membuat bayi enggan untuk menyusu. Namun, penting untuk tetap memberikan ASI sebagai makanan utama bayi meskipun ia mengalami sariawan.

ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan bayi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. ASI juga mengandung antibodi yang dapat membantu melawan infeksi dan mempercepat proses penyembuhan sariawan pada bayi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bayi tetap mendapatkan ASI meskipun ia tidak mau menyusu akibat sariawan.

Anda dapat mencoba beberapa tips berikut untuk membantu bayi yang mengalami sariawan agar tetap mau menyusu:

  • Berikan ASI dalam posisi yang nyaman untuk bayi, misalnya dengan menggunakan bantal menyusui atau berbaring di samping bayi.
  • Cobalah untuk menyusui bayi saat ia sedang tertidur atau setelah ia minum air putih untuk mengurangi rasa sakit pada mulutnya.
  • Berikan ASI secara perlahan dan berhenti sejenak jika bayi terlihat kesakitan atau tidak nyaman.
  • Gunakan gel lidah yang mengandung bahan penghilang rasa sakit untuk mengurangi ketidaknyamanan saat bayi menyusu.

Jika bayi tetap tidak mau menyusu meskipun sudah mencoba beberapa tips di atas, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang sesuai untuk membantu bayi mengatasi sariawan dan mengembalikan nafsu makannya.

Penanganan Sariawan pada Bayi

Penanganan sariawan pada bayi tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi sariawan pada bayi antara lain:

  • Membersihkan mulut bayi secara teratur dengan kain lembut atau kompres steril.
  • Hindari memberikan makanan atau minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin.
  • Berikan makanan yang lembut dan mudah dikunyah, seperti puree buah atau sayuran.
  • Hindari memberikan makanan atau minuman yang pedas, asam, atau keras.
  • Gunakan obat kumur yang mengandung bahan antiseptik atau obat penghilang rasa sakit yang direkomendasikan oleh dokter.

Jika sariawan pada bayi tidak kunjung membaik atau gejalanya semakin parah, segera hubungi dokter. Dokter akan memberikan penanganan yang lebih lanjut, seperti memberikan obat antiviral atau antibiotik jika infeksi terdeteksi.

Dalam kesimpulan, bayi yang mengalami sariawan mungkin enggan untuk menyusu karena rasa sakit pada mulutnya. Namun, penting untuk tetap memberikan ASI sebagai makanan utama bayi. Jika bayi tetap tidak mau menyusu, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan penanganan yang baik, sariawan pada bayi dapat segera sembuh dan bayi dapat kembali menyusu dengan nyaman.