Pada suatu perusahaan, laporan laba rugi merupakan salah satu laporan keuangan yang penting untuk mengevaluasi kinerja dan hasil keuangan. Namun, dari kolom manakah laporan laba rugi sebenarnya disusun? Untuk memahami hal ini, kita perlu melihat susunan laporan keuangan secara keseluruhan.
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, penting untuk memahami susunan laporan keuangan secara umum. Laporan keuangan terdiri dari beberapa bagian utama, seperti laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Setiap bagian memiliki peran dan informasi yang berbeda.
Laporan Neraca: Dasar Penyusunan Laporan Laba Rugi
Salah satu komponen utama dalam laporan neraca adalah kolom laba rugi. Kolom ini mencatat semua pendapatan dan biaya perusahaan selama periode waktu tertentu. Jadi, dalam penyusunan laporan laba rugi, sumber utama informasi berasal dari kolom laba rugi pada saldo neraca.
Setelah semua pendapatan dan biaya tercatat dalam kolom laba rugi, laporan laba rugi dapat disusun dengan mengelompokkan informasi tersebut menjadi beberapa kategori, seperti pendapatan operasional, beban operasional, pendapatan non-operasional, dan beban non-operasional.
Susunan Laporan Laba Rugi
Sekarang, mari kita lihat susunan laporan laba rugi secara lebih rinci. Laporan laba rugi biasanya terdiri dari beberapa bagian, antara lain:
Pendapatan Operasional
Pada bagian ini, pendapatan yang diperoleh dari operasi bisnis utama perusahaan dicatat. Contohnya adalah penjualan produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Beban Operasional
Beban operasional mencakup semua biaya yang terkait dengan kegiatan operasional perusahaan. Ini bisa meliputi biaya produksi, biaya distribusi, biaya tenaga kerja, dan lain sebagainya.
Pendapatan Non-Operasional
Pendapatan non-operasional terdiri dari pendapatan yang tidak terkait langsung dengan operasi utama perusahaan. Contoh pendapatan non-operasional adalah hasil investasi atau penjualan aset tetap.
Beban Non-Operasional
Beban non-operasional mencakup biaya yang tidak berhubungan dengan operasi utama perusahaan. Misalnya, biaya bunga atas pinjaman, kerugian investasi, atau biaya hukum.
Laba Bersih
Pada akhir laporan laba rugi, terdapat bagian laba bersih yang merupakan selisih antara pendapatan dan beban perusahaan. Laba bersih ini mencerminkan hasil keuangan yang diperoleh atau kerugian yang diderita selama periode tertentu.
Secara singkat, laporan laba rugi disusun setelah laporan neraca. Sumber informasi dalam pembuatan laporan laba rugi didapatkan dari kolom laba rugi pada saldo neraca. Laporan laba rugi menggambarkan pendapatan dan beban perusahaan dalam kategori yang berbeda. Bagian terakhir dari laporan laba rugi adalah laba bersih, yang mencerminkan hasil keuangan perusahaan setelah mempertimbangkan semua pendapatan dan beban.
Mengetahui dari kolom manakah laporan laba rugi disusun adalah penting untuk memahami susunan laporan keuangan secara keseluruhan. Dengan pemahaman ini, kita dapat menganalisis dan mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik. Jadi, jangan lewatkan untuk melihat laporan neraca dan kolom laba rugi saat membaca laporan keuangan!