Makanan Apa Saja yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Setelah Melahirkan?

By | September 18, 2023

Setelah melahirkan, ibu perlu menjaga pola makan yang sehat dan seimbang untuk mempercepat proses pemulihan dan memberikan nutrisi yang cukup bagi dirinya dan bayi yang baru lahir. Namun, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh ibu setelah melahirkan.

Makanan Pedas

Makanan yang terlalu pedas sebaiknya dihindari oleh ibu yang baru melahirkan. Rasa pedas yang kuat pada makanan dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan meningkatkan risiko terjadinya gangguan lambung, terutama jika ibu memiliki masalah pencernaan sebelumnya. Selain itu, makanan pedas juga dapat menyebabkan perut kembung dan perut mulas, yang dapat membuat ibu merasa tidak nyaman.

Beberapa contoh makanan pedas yang sebaiknya dihindari antara lain cabai rawit, sambal, makanan berbumbu pedas, dan makanan dengan tingkat kepedasan yang tinggi. Sebagai gantinya, ibu sebaiknya mengonsumsi makanan yang lebih lembut dan mudah dicerna untuk menjaga kesehatan pencernaan.

Makanan Berminyak

Makanan berminyak juga sebaiknya dihindari setelah melahirkan. Makanan berminyak dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah pencernaan seperti diare dan konstipasi. Selain itu, makanan berminyak juga dapat membuat ibu merasa kenyang lebih lama dan berpotensi menyebabkan peningkatan berat badan yang tidak diinginkan.

Contoh makanan berminyak yang sebaiknya dihindari antara lain gorengan, makanan cepat saji, makanan yang digoreng dalam minyak banyak, dan makanan berlemak tinggi seperti daging berlemak dan kulit ayam. Sebagai penggantinya, ibu sebaiknya mengonsumsi makanan yang direbus, dikukus, atau dipanggang dengan sedikit minyak untuk menjaga kesehatan dan berat badan yang ideal.

Makanan yang Mengandung Gas Tinggi dan Asam

Ibu yang baru melahirkan juga sebaiknya menghindari makanan yang mengandung gas tinggi dan asam. Makanan dengan kandungan gas tinggi seperti kacang-kacangan, kol, brokoli, dan minuman berkarbonasi dapat menyebabkan perut kembung dan meningkatkan risiko terjadinya kolik pada bayi. Selain itu, makanan yang mengandung asam tinggi seperti jeruk, tomat, dan makanan berlemak dapat menyebabkan refluks asam dan merusak lapisan lambung.

Penting bagi ibu untuk mengonsumsi makanan yang rendah gas seperti sayuran hijau yang tidak menyebabkan kembung, seperti bayam dan selada. Jika ibu ingin mengonsumsi buah-buahan, sebaiknya memilih buah-buahan yang tidak asam seperti pisang dan pepaya. Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung asam tinggi juga dapat membantu mengurangi risiko refluks asam.

Minuman Berkafein

Minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman energi sebaiknya juga dihindari oleh ibu setelah melahirkan. Kafein dapat mempengaruhi tidur dan membuat ibu merasa gelisah. Selain itu, kafein juga dapat mengganggu penyerapan zat besi yang penting bagi pemulihan tubuh setelah melahirkan. Jika ibu mengonsumsi terlalu banyak kafein, hal ini juga dapat mempengaruhi kualitas ASI dan menyebabkan bayi menjadi lebih rewel.

Sebagai alternatif, ibu dapat memilih minuman yang lebih sehat seperti air putih, jus buah segar, atau teh herbal yang bebas kafein. Memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik sangat penting bagi ibu yang baru melahirkan.

Setelah melahirkan, penting bagi ibu untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Beberapa makanan sebaiknya dihindari setelah melahirkan, antara lain makanan pedas, makanan berminyak, makanan yang mengandung gas tinggi dan asam, serta minuman berkafein. Menghindari makanan-makanan tersebut dapat membantu ibu mempercepat proses pemulihan dan memberikan nutrisi yang cukup bagi dirinya dan bayi yang baru lahir. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang tepat mengenai pola makan setelah melahirkan.