Apakah Janin Akan Bahaya Jika Seorang Ibu Merasakan Gatal di Badan?

By | December 14, 2023

Merasakan gatal di badan saat hamil adalah salah satu masalah yang sering dialami oleh ibu hamil. Meskipun gatal bisa menjadi hal yang wajar selama kehamilan, terkadang gatal tersebut juga bisa menjadi tanda adanya kondisi serius yang berpotensi membahayakan janin dalam kandungan. Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah kolestasis obsetri atau kolestasis kehamilan.

Kolestasis kehamilan adalah kondisi langka yang memengaruhi sistem pencernaan dan hati pada ibu hamil. Kondisi ini biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan dan ditandai dengan adanya keluhan gatal yang intens pada kulit. Meskipun gatal bisa terjadi di seluruh tubuh, area yang paling umum terkena adalah telapak tangan dan kaki. Namun, apakah kolestasis kehamilan dapat membahayakan kondisi janin?

Kolestasis Kehamilan: Penyebab dan Gejala

Kolestasis kehamilan terjadi ketika aliran empedu dari hati terhambat. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar zat-zat yang biasanya dikeluarkan melalui empedu, seperti garam empedu dan asam empedu, dalam darah ibu hamil. Penyebab pasti kolestasis kehamilan masih belum diketahui dengan pasti, namun ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kondisi ini.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kolestasis kehamilan antara lain:

  • Riwayat keluarga memiliki riwayat kolestasis kehamilan
  • Memiliki riwayat gangguan hati, seperti penyakit hati kronis
  • Kehamilan kembar
  • Memiliki riwayat kehamilan sebelumnya dengan kolestasis kehamilan

Gejala utama yang biasanya dialami oleh ibu hamil dengan kolestasis kehamilan adalah rasa gatal yang parah. Gatal ini bisa sangat mengganggu dan sering kali lebih buruk pada malam hari. Selain gatal, beberapa gejala lain yang mungkin terjadi adalah:

  • Kulit dan mata yang kuning (ikterus)
  • Urin yang gelap
  • Feses yang berwarna terang
  • Rasa lelah yang berlebihan

Pengaruh Kolestasis Kehamilan terhadap Janin

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kolestasis kehamilan dapat membahayakan kondisi janin dalam kandungan. Kondisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, serta meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Beberapa dampak dari kolestasis kehamilan terhadap janin antara lain:

Gangguan Pertumbuhan Janin

Kolestasis kehamilan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin. Ketika aliran empedu terhambat, zat-zat penting yang dibutuhkan oleh janin untuk pertumbuhan optimal tidak dapat diserap dengan baik. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan janin dan menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR) pada bayi.

Kejadian Lahir Mati

Kolestasis kehamilan juga meningkatkan risiko kejadian lahir mati. Meskipun risikonya relatif rendah, namun kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat mengancam keselamatan janin. Kolestasis kehamilan menyebabkan perubahan pada aliran darah plasenta, yang dapat mempengaruhi suplai oksigen dan nutrisi ke janin.

Komplikasi Lainnya

Selain dampak-dampak yang disebutkan di atas, kolestasis kehamilan juga dapat meningkatkan risiko komplikasi lain pada kehamilan. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:

  • Pre-eklampsia
  • Perdarahan antepartum
  • Infeksi pada bayi baru lahir

Penanganan Kolestasis Kehamilan

Jika seorang ibu hamil merasakan gatal di badan yang intens, penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis. Diagnosis kolestasis kehamilan biasanya melibatkan evaluasi gejala, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium. Tes darah untuk memeriksa fungsi hati dan tingkat asam empedu dalam darah dapat membantu mengonfirmasi diagnosis.

Setelah terdiagnosis dengan kolestasis kehamilan, penanganan yang tepat perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Beberapa langkah yang biasanya dilakukan dalam penanganan kolestasis kehamilan antara lain:

  • Pemberian obat-obatan untuk mengurangi gatal dan meningkatkan fungsi hati
  • Pemantauan rutin terhadap kondisi janin, seperti pemeriksaan denyut jantung janin dan ultrasonografi
  • Persalinan dini, terutama jika risiko komplikasi meningkat atau jika janin telah cukup matang

Penting untuk diingat bahwa setiap kasus kolestasis kehamilan dapat berbeda-beda. Oleh karena itu, penanganan yang tepat akan disesuaikan dengan kondisi ibu dan janin setelah dilakukan evaluasi medis yang menyeluruh.

Gatal di badan saat hamil memang menjadi keluhan yang umum dialami oleh banyak ibu hamil. Namun, jika gatal tersebut disertai dengan gejala lain seperti kulit dan mata kuning, urin gelap, dan feses berwarna terang, perlu diwaspadai adanya kolestasis kehamilan. Kolestasis kehamilan adalah kondisi langka yang dapat membahayakan kondisi janin dalam kandungan.

Kolestasis kehamilan dapat mempengaruhi pertumbuhan janin, meningkatkan risiko kejadian lahir mati, dan menyebabkan komplikasi lain pada kehamilan. Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami gatal yang intens selama kehamilan. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan ibu dan janin.

Ingatlah bahwa setiap informasi dalam artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan pengganti nasihat medis profesional. Jika Anda mengalami gejala atau masalah kesehatan, segera hubungi tenaga medis yang berkualitas.