Apakah Kita Boleh Aqiqah Anak Meski Masih Berhutang?

By | December 19, 2023

Banyak orangtua Muslim yang merasa bingung ketika memiliki anak baru dan ingin melakukan aqiqah, namun masih memiliki hutang. Pertanyaan muncul, apakah kita boleh melakukan aqiqah meski masih berhutang?

Apa itu Aqiqah?

Aqiqah adalah sebuah tradisi dalam Islam yang melibatkan penyembelihan hewan sebagai ungkapan syukur atas kelahiran anak. Biasanya, aqiqah dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak, namun juga bisa dilakukan pada waktu yang lain. Aqiqah melibatkan penyembelihan seekor kambing atau domba betina untuk bayi perempuan, dan dua ekor kambing atau domba betina untuk bayi laki-laki.

Aqiqah memiliki makna sosial yang mendalam, di mana daging hewan yang disembelih akan dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Selain itu, aqiqah juga merupakan bentuk pengorbanan dan penyucian diri untuk mengawali kehidupan anak dengan berkah dan kebaikan.

Aqiqah dengan Berhutang

Saat seseorang ingin melakukan aqiqah, namun masih memiliki hutang, pertanyaan yang muncul adalah apakah diperbolehkan melakukan aqiqah dengan berhutang? Menurut para ulama, jika seseorang memiliki penghasilan tetap dan berniat untuk melunasi hutang tersebut dengan uang yang dihasilkan dari penghasilannya, maka aqiqah dengan berhutang diperbolehkan.

Namun, sebaiknya seseorang memastikan terlebih dahulu bahwa penghasilan yang dimiliki mampu untuk membayar hutang tersebut dalam jangka waktu yang wajar. Hal ini penting agar aqiqah yang dilakukan tidak menambah beban hutang yang sudah ada, melainkan merupakan bentuk ibadah yang dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas.

Pentingnya Mengelola Hutang dengan Bijak

Meskipun melakukan aqiqah dengan berhutang diperbolehkan, penting bagi kita untuk mengelola hutang dengan bijak. Hutang yang dikelola dengan baik akan memberikan kelegaan dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa tips dalam mengelola hutang:

  • Buatlah daftar hutang yang harus dibayar, beserta jumlah hutang dan jangka waktu pelunasannya.
  • Atur keuangan dengan disiplin, termasuk alokasi dana untuk membayar hutang setiap bulannya.
  • Prioritaskan pembayaran hutang dengan suku bunga tertinggi terlebih dahulu.
  • Jika memungkinkan, upayakan untuk melakukan negosiasi dengan kreditor guna mendapatkan keringanan atau restrukturisasi hutang.
  • Hindari menambah hutang baru jika belum mampu membayar hutang yang sudah ada.

Aqiqah dan Keharusan Agama

Penting untuk diingat bahwa aqiqah bukanlah keharusan agama yang harus dilakukan. Aqiqah merupakan sunnah muakkadah, yaitu amalan yang dianjurkan namun bukan wajib. Jadi, jika seseorang belum mampu melaksanakan aqiqah karena masih memiliki hutang, tidak ada dosa atau kewajiban yang terabaikan.

Sebagai orangtua, yang terpenting adalah memberikan kasih sayang, pendidikan, dan bimbingan yang baik kepada anak. Jika keadaan keuangan belum memungkinkan untuk melakukan aqiqah, kita dapat melakukannya ketika sudah mampu di masa yang akan datang.

Dalam Islam, aqiqah merupakan tradisi yang melibatkan penyembelihan hewan sebagai ungkapan syukur atas kelahiran anak. Jika seseorang memiliki hutang namun ingin melakukan aqiqah, diperbolehkan untuk melakukannya dengan berhutang asalkan memiliki penghasilan tetap dan berniat untuk melunasi hutang tersebut. Namun, penting untuk mengelola hutang dengan bijak dan mengutamakan kepentingan anak dalam memberikan kasih sayang dan pendidikan. Aqiqah bukanlah keharusan agama, sehingga tidak ada dosa atau kewajiban yang terabaikan jika belum mampu melaksanakannya.

Jadi, jika Anda masih memiliki hutang namun ingin melakukan aqiqah, pastikan Anda melakukan perencanaan keuangan yang baik dan memiliki niat yang tulus untuk melunasi hutang tersebut. Setelah semua kewajiban keuangan terpenuhi, Anda dapat melaksanakan aqiqah sebagai bentuk syukur atas kelahiran anak dengan penuh keikhlasan dan kebahagiaan.